Kita sering mendengar tentang orang yang begitu kaya sehingga hartanya tidak habis dimakan tujuh keturunan. Tetapi ternyata harta itu tidak langgeng dan sulit dipertahankan. Inilah contoh keluarga-keluarga terkaya di Amerika Serikat yang ternyata tidak dapat mempertahankan hartanya. Keluarga Vanderbilt Ketika dia meninggal di tahun 1877, kekayaan Cornelius "Commodore" Vanderbilt bernilai 100 juta dolar, menurut majalan Forbes. Dia mulai membangun kerajaan kapal uap dan kereta api dengan uang 100 dolar pinjaman dari ibunya. Tetapi generasi ke-6 penerusnya tidak lagi memiliki perusahaan-perusahaan itu. Yang tertinggal hanyalah nama dari usaha-usaha amalnya seperti Vanderbilt University. Keluarga Hartfords Sebagai pewaris dari serangkaian toko makanan A&P yang terkenal, Huntington Hartfords kehilangan kekayaannya akibat gagal bisnis dan gaya hidup playboy. Menurut koran New York Times, Huntington menerima pemasukan 1,5 juta dolar setahun. Pada tahun 1940, dia termasuk orang yang paling kaya di AS. Beberapa puluh tahun kemudian dia menyatakan bangkrut dan pindah ke Bahama. Keluarga Stroh Ketika datang ke AS dari Jerman di tahun 1850, Bernhard Stroh hanya membawa uang $150 dan resep bir keluarganya. Anaknya mengembangkannya menjadi perusahaan raksasa. Pada tahun 1980 keluarga Stroh menjadi perusahaan bir nomor tiga terbesar di AS. Menurut majalah Forbes, kekayaan mereka mencapai 700 juta dolar. Lima generasi berikutnya, perusahaan itu sudah tidak ada akibat kebanyakan hutang, salah perhitungan dan persaingan ketat. Keluarga Pulitzer Cucu dari raja koran Joseph Pulitzer, Peter harus dibantu keuangan oleh suami dari mantan istrinya. Ketika bercerai di tahun 1982, Peter dinilai memiliki kekayaan 25 juta dolar. 400 hektar kebun jeruk di Florida milik Peter dan kedua anak kembarnya nyaris disita bank gara-gara penyakit yang menyerang pohon-pohonnya. Tim Boberg, suami Roxanne Pulitzer, kini menjadi pemilik dari sebagian perkebunan itu. Menilik pengalaman... Jika anda ingin beli berbagai produk kecantikan & kesehatan seperti baju pelangsing dengan harga murah dan terpercaya? Beli aja di sini!
Thursday, September 3, 2015
Jual Grosir Ecer Harga Termurah | Kita sering mendengar tentang orang yang begitu kaya sehingga hartanya tidak habis dimakan tujuh keturunan. Tetapi ternyata harta itu tidak langgeng dan sulit dipertahankan. Inilah contoh keluarga-keluarga terkaya di Amerika Serikat yang ternyata tidak dapat mempertahankan hartanya. Keluarga Vanderbilt Ketika dia meninggal di tahun 1877, kekayaan Cornelius "Commodore" Vanderbilt bernilai 100 juta dolar, menurut majalan Forbes. Dia mulai membangun kerajaan kapal uap dan kereta api dengan uang 100 dolar pinjaman dari ibunya. Tetapi generasi ke-6 penerusnya tidak lagi memiliki perusahaan-perusahaan itu. Yang tertinggal hanyalah nama dari usaha-usaha amalnya seperti Vanderbilt University. Keluarga Hartfords Sebagai pewaris dari serangkaian toko makanan A&P yang terkenal, Huntington Hartfords kehilangan kekayaannya akibat gagal bisnis dan gaya hidup playboy. Menurut koran New York Times, Huntington menerima pemasukan 1,5 juta dolar setahun. Pada tahun 1940, dia termasuk orang yang paling kaya di AS. Beberapa puluh tahun kemudian dia menyatakan bangkrut dan pindah ke Bahama. Keluarga Stroh Ketika datang ke AS dari Jerman di tahun 1850, Bernhard Stroh hanya membawa uang $150 dan resep bir keluarganya. Anaknya mengembangkannya menjadi perusahaan raksasa. Pada tahun 1980 keluarga Stroh menjadi perusahaan bir nomor tiga terbesar di AS. Menurut majalah Forbes, kekayaan mereka mencapai 700 juta dolar. Lima generasi berikutnya, perusahaan itu sudah tidak ada akibat kebanyakan hutang, salah perhitungan dan persaingan ketat. Keluarga Pulitzer Cucu dari raja koran Joseph Pulitzer, Peter harus dibantu keuangan oleh suami dari mantan istrinya. Ketika bercerai di tahun 1982, Peter dinilai memiliki kekayaan 25 juta dolar. 400 hektar kebun jeruk di Florida milik Peter dan kedua anak kembarnya nyaris disita bank gara-gara penyakit yang menyerang pohon-pohonnya. Tim Boberg, suami Roxanne Pulitzer, kini menjadi pemilik dari sebagian perkebunan itu. Menilik pengalaman...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment